Industri Multifinance Seret, OJK Siapkan Strategi Antisipatif

探索 2025-06-06 16:30:18 5
Warta Ekonomi,quickq官网入口网页版 Jakarta -

Industri perusahaan pembiayaan nasional kembali mencatat perlambatan pertumbuhan piutang pembiayaan hingga Maret 2025.

Berdasarkan data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), piutang pembiayaan tumbuh 4,6% secara tahunan (year-on-year/YoY) menjadi Rp510,97 triliun. Angka ini mencerminkan tren penurunan berkelanjutan dibandingkan Februari 2025 yang tumbuh 5,92% YoY dan Januari 2025 sebesar 6,04% YoY.

Industri Multifinance Seret, OJK Siapkan Strategi Antisipatif

Industri Multifinance Seret, OJK Siapkan Strategi Antisipatif

Kinerja ini lebih rendah dibandingkan capaian sepanjang 2024 yang masih mencatat pertumbuhan satu digit. Sebagai perbandingan, pada Desember 2024, piutang pembiayaan tumbuh 6,92% YoY menjadi Rp503,43 triliun, melambat signifikan dari Desember 2023 yang mencatat pertumbuhan 13,23% YoY.

Industri Multifinance Seret, OJK Siapkan Strategi Antisipatif

Baca Juga: Penjualan Otomotif Amblas, OJK Bilang: Jangan Panik Dulu

Industri Multifinance Seret, OJK Siapkan Strategi Antisipatif

Merespons perlambatan ini, OJK menegaskan langkah antisipatif dengan memperkuat regulasi guna menjaga kualitas kredit perusahaan pembiayaan dan manajemen risikonya.

"OJK telah menerbitkan POJK Nomor 42 Tahun 2024 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi PVML yang mengatur antara lain kewajiban penerapan manajemen risiko untuk meminimalisir potensi risiko kredit," ujar Agusman, Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML), dalam Lembar Jawaban Tertulis yang diterima pada Selasa (20/5/2025).

Agusman juga menekankan bahwa ketahanan industri multifinance secara umum masih stabil dan tidak ada entitas yang dikategorikan berdampak sistemik.

Baca Juga: Kartel Bunga di Fintech Diusut KPPU, OJK Buka Suara!

"Sesuai best practices, penetapan lembaga keuangan sistemik terutama didasarkan pada kriteria ukuran (size), keterkaitan (interconnectedness), dan kompleksitas (complexity). Berdasarkan hal-hal tersebut, sejauh ini tidak terdapat multifinance yang dinilai berdampak sistemik," katanya.

Untuk memperkuat daya tahan industri ke depan, OJK mendorong pelaku usaha pembiayaan untuk melakukan diversifikasi portofolio ke sektor-sektor produktif.

"Untuk menghadapi tantangan, industri multifinance didorong untuk melakukan diversifikasi ke sektor produktif antara lain seperti alat berat, energi terbarukan, dan kendaraan listrik," lanjutnya.

本文地址:http://www.quickq-bing.com/news/42e099864.html
版权声明

本文仅代表作者观点,不代表本站立场。
本文系作者授权发表,未经许可,不得转载。

全站热门

Jasa Marga Menduga Kecelakaan di GT Halim Terjadi Karena Truk Ugal

Emiten Kapal Tommy Soeharto (HUMI) Bagi Dividen Rp18 Miliar, Cek Jadwal Pencairannya!

Libatkan Dua Bank Daerah, Pengamat: Kasus Korupsi Sritex Harus Diusut Tuntas

5 Tips agar Badan Tetap Bugar selama Puasa di Bulan Ramadhan

VIDEO: 'Surga' Pencinta Ramen di Museum Ramen Shin

Tren Warna Baju Lebaran 2024: Tampil Gaya di Hari Raya

Syarat dan Cara Bikin Visa Umrah Mandiri, Segini Biayanya

Tren Warna Baju Lebaran 2024: Tampil Gaya di Hari Raya

友情链接