Sritex: Raksasa Tekstil yang Jaya di Era Soeharto, Tumbang di Era Prabowo

  发布时间:2025-06-04 06:11:16   作者:玩站小弟   我要评论
Warta Ekonomi, Jakarta - Di masa Orde Baru, nama Sritex melambung sebagai simbol kebangkitan industr quickq是什么软件。
Warta Ekonomi,quickq是什么软件 Jakarta -

Di masa Orde Baru, nama Sritex melambung sebagai simbol kebangkitan industri nasional. Perusahaan ini tidak hanya menguasai pasar dalam negeri, tapi juga mengibarkan bendera Indonesia ke panggung global, menjadi pemasok seragam militer lebih dari 100 negara, termasuk NATO dan tentara Jerman.

Namun, kejayaan itu kini tinggal kenangan. Pada 1 Maret 2025, Sritex resmi dinyatakan pailit dan menghentikan seluruh operasionalnya—di era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Sritex: Raksasa Tekstil yang Jaya di Era Soeharto, Tumbang di Era Prabowo

Sritex: Raksasa Tekstil yang Jaya di Era Soeharto, Tumbang di Era Prabowo

Merajut Kejayaan dari Pasar Klewer

Sritex: Raksasa Tekstil yang Jaya di Era Soeharto, Tumbang di Era Prabowo

Sritex lahir dari ketekunan HM Lukminto, pria kelahiran Kertosono, Jawa Timur. Ia memulai dari kios kecil di Pasar Klewer, Solo, pada 1966 dengan nama UD Sri Redjeki. Perlahan, usahanya tumbuh menjadi pabrik kelantang dan celup pertama di Solo dua tahun kemudian.

Sritex: Raksasa Tekstil yang Jaya di Era Soeharto, Tumbang di Era Prabowo

Baca Juga: Profil Iwan Setiawan Lukminto, Putra Mahkota Solo yang Kini Ditahan Kejagung

Era Soeharto menjadi masa emas Sritex. Pada 1978, perusahaan berubah menjadi perseroan terbatas. Tahun 1982, pabrik pemintalan mulai beroperasi. Dan pada 1994, Sritex meraih tonggak sejarah: dipercaya sebagai pemasok resmi seragam militer NATO dan Bundeswehr Jerman. Produk seragamnya bahkan memperoleh paten dari Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual.

Kompleks industri Sritex membentang di atas lahan 150 hektare di Sukoharjo, Jawa Tengah, dan mempekerjakan hingga 25.000 orang. Sekitar 70 persen produksinya diekspor ke pasar internasional. Pada 2013, perusahaan melantai di Bursa Efek Indonesia dengan kode saham SRIL.

Pandemi, Utang, dan Akhir Sebuah Dinasti

Kejayaan itu mulai retak pasca wafatnya Lukminto pada 2014. Estafet kepemimpinan dilanjutkan oleh kedua anaknya, Iwan Setiawan Lukminto dan Iwan Kurniawan Lukminto. Namun, badai datang tanpa ampun.

Pandemi COVID-19 memukul telak sektor tekstil. Pendapatan Sritex anjlok dari US$1,3 miliar pada 2019 menjadi US$847 juta pada 2020. Tahun berikutnya, kerugian membengkak hingga Rp15,4 triliun. Total utang pun menumpuk hingga Rp26,2 triliun.

Baca Juga: Komisaris Utama Sritex Ditangkap, Kejagung Bilang Masih Berstatus Saksi

Upaya restrukturisasi melalui Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) kandas. Mahkamah Agung menolak kasasi perusahaan pada Desember 2024. Status pailit pun resmi inkrah. Rapat kreditur pada 28 Februari 2025 memutuskan penghentian operasional. Per 1 Maret, pabrik-pabrik Sritex ditutup, dan 10.665 karyawan dirumahkan.

Dari Pewaris ke Tersangka

Tragedi Sritex belum berakhir. Pada 21 Mei 2025, Kejaksaan Agung menetapkan Iwan Setiawan Lukminto, putra pendiri sekaligus mantan Direktur Utama Sritex, sebagai tersangka kasus korupsi kredit bermasalah. Ia diduga menyalahgunakan dana pinjaman dari lebih dari 20 bank—termasuk Bank DKI dan Bank BJB—dengan total nilai kredit bermasalah mencapai Rp3,58 triliun. Negara ditaksir merugi sebesar Rp692,99 miliar.

Dana yang seharusnya digunakan sebagai modal kerja justru dipakai untuk membayar utang lama dan membeli aset non-produktif, seperti tanah di Yogyakarta. Sritex diketahui hanya mendapat skor kredit B2B, namun tetap disetujui memperoleh pinjaman besar. Kejagung mencium adanya indikasi persekongkolan antara debitur dan pejabat bank.

Baca Juga: Eks Dirut Sritex Jadi Tersangka Korupsi Kredit Bermasalah Rp3,58 Triliun

Dua mantan pejabat bank juga ditetapkan sebagai tersangka: Zainuddin Mappa, eks Dirut Bank DKI, dan Dicky Syahbandinata, eks pimpinan divisi korporasi Bank BJB. Penyidik telah menggeledah sejumlah lokasi di Jakarta, Solo, dan Bali, serta menyita 15 barang bukti elektronik dan dokumen keuangan.

Sritex adalah potret raksasa industri yang tumbuh di bawah bayang-bayang Orde Baru, berjaya sebagai ikon tekstil nasional, lalu runtuh di tengah derasnya tantangan zaman dan krisis tata kelola. Ironisnya, di era pemerintahan Presiden Prabowo yang bertekad menguatkan ekonomi nasional, salah satu simbol kejayaan industri dalam negeri justru resmi tumbang.

Kini, nama besar Sritex tak lagi berdiri di jalur produksi, tapi bergema di ruang sidang pengadilan.

相关文章

  • 申请服装设计留学条件有哪些?

    服装设计是近年来最热门的艺术留学专业之一,受到很多艺术生的青睐。那么,你知道申请服装设计留学条件有哪些吗?接下来,美行思远小编就来给大家介绍一下关于各国服装设计留学的申请条件,供大家参考。申请美国服装
    2025-06-04
  • Xiaomi Luncurkan SUV Pertamanya di Tengah Ujian Bertubi

    Warta Ekonomi, Jakarta - Xiaomi besok (Kamis, 22 Mei 2025) akan memperkenalkan SUV pertamanya yang d
    2025-06-04
  • Tengku Zul Terheran

    Warta Ekonomi, Jakarta - Mantan Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tengku Zulka
    2025-06-04
  • Selain Emas, Ini 5 Alternatif Instrumen Investasi yang Menjanjikan Versi Upbit

    Warta Ekonomi, Jakarta - Emas telah lama menjadi pilihan investasi favorit masyarakat Indonesia kare
    2025-06-04
  • 如何自己准备一套申请留学的作品集?

    对于艺术生来说,作品集是艺术留学的核心。申请国外的艺术院校,大多数都需要提交作品集。而作品集的质量直接影响着能否被录取。那么,如何自己准备一套申请留学的作品集呢?下面是美行思远小编为大家整理的相关介绍
    2025-06-04
  • 留学景观专业怎么样?

    留学景观专业怎么样?景观设计一直是一个热门的留学专业,指的是风景与园林的规划设计,要素包括自然景观要素和人工景观要素。 与规划,生态,地理等多种学科交叉融合,在不同的学科中具有不同的意义。那么,今天就
    2025-06-04

最新评论